Sabaknews.com|Jambi Ditresnarkoba Polda Jambi (Subdit 1) pada Selasa 28 Januari 2025 telah berhasil mengungkap Kasus TP narkoba. Hal itu di sampaikan dalam Konferensi Pers yang dilaksanakan di ruangan aula rupatama gedung B Polda Jambi di pimpin oleh Dirresnarkoba Polda Jambi Kombes Pol Esnesto Saiser.
Kombes Pol Esnesto Saiser menjelaskan,” ini jaringan internasional. Narkotika jenis shabu ini diduga kuat berasal dari Malaysia,” ucap Ernes”
Para kurir tersebut yakni M, IW dan Ay yang mengedarkan narkoba tersebut.
“Direktorat narkoba Polda Jambi pada 26 Januari 2025 menerima laporan bahwa ada peredaran sabu masuk ke Jambi. Kemudian kami lakukan penyelidikan,” ungkapnya.
Kemudian tim bergerak menuju wilayah Muaro Jambi. Di simpang KM 35 Muaro Jambi tim mendapati seorang pria dengan inisial M yang mengendarai mobil jenis Innova reborn.
“Saat digeledah, ditemukan ada plastik bening dan bong dan koper yang isinya 10 kantong narkotika jenis sabu,” bebernya.
Hasil pengembangan dari tersangka M, ternyata barang haram itu diambil di depan hotel elite Tembilahan.

Tak sampai di situ, pihaknya kembali melakukan pengembangan hingga ke Tembilahan.
“Dari pengembangan itu di Tembilahan kami berhasil mengamankan tersangka IW dan AY. IW ini yang ambil barang di Tanjung Pinang. Kemudian ada inisial F yang masih DPO. Lalu Inisial D di Kamboja yang masih dalam pengembangan,” terangnya.
M merupakan resedivis kasus yang sama yakni kasus narkoba pada tahun 2019 di ringkus di Pulau Pandan, Kota Jambi.
Tersangka IW di upah Rp30 juta untuk setiap 1 Kg sabu yang diedarkan. Sementara tersangka M ini dapat Rp10 juta per kilogram,” ucapnya.
Kombes Pol Ernesto Seiser menjelaskan hasil tangkapan kali ini, pihaknya berhasil menyelamatkan sebanyak 58.842 jiwa. Jika dikonversikan ke rupiah, 12 kg sabu yang berhasil diamankan itu bernilai Rp15 miliar lebih.
Ke 3 tersangka ini dikenakan pasal 132 melakukan tindak pidana narkotika jo pasal 114 ayat 2 dan Pasal 112 UU nomor 35 tahun 2009 dengan ancaman pidana 20 tahun penjara atau hukuman mati dan denda maksimal Rp10 miliar. (Deb)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Sabaknews.com.