Oleh: Drs. M. Marojahan Siregar (Pemerhati Sosial)
Sabaknews.com|Jambi Korupsi menjadi persoalan serius bagi setiap negara, tak terkecuali Indonesia. Korupsi yang merajalela dapat menghancurkan suatu negara karena dapat merusak kepercayaan masyarakat, menurunkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan sampai dengan kesehatan masyarakat yang tidak terpenuhi dengan baik.
Korupsi adalah sebagai kebusukan, keburukan, kebejatan, dan ketidakjujuran. Pada hakikatnya, korupsi merupakan titik awal dari tidak tercapainya kesejahteraan, kemakmuran, serta kebahagiaan setiap insan di sebuah bangsa.
Mental korup menyebabkan penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
Jumlah pejabat dan penyelenggara negara yang terlibat tindak pidana korupsi saat ini terus bertambah, kondisi ini menggambarkan bangsa Indonesia bisa hancur di tangan para koruptor.
Pada tahun 2023, Indonesia berada di peringkat 115 dari 180 negara untuk Indeks Persepsi Korupsi (IPK) dunia. Skor IPK Indonesia pada tahun 2023 adalah 34 dari 100. Transparency International Indonesia (TII).
Korupsi dapat mendorong kejahatan terorganisasi, terorisme, pencucian uang, dan perdagangan narkoba.
Korupsi dapat menyebabkan kerugian keuangan negara karena pengadaan barang dengan harga tidak wajar, utang negara yang membesar.
Perilaku buruk para koruptor ini tentu membuat dinamika politik di Indonesia mengalami kondisi ketidakstabilan karena rakyat merasa muak dengan suatu kondisi yang terus menyakiti hati rakyat.
Ada beberapa contoh negara yang hancur akibat para pejabatnya doyan korup, hingga dilanda perang saudara. katakanlah seperti Sudan, Somalia, Afganistan, dan negara Kenya.
Sudan merupakan negara yang kaya akan hasil tambang, hasil tambang di negara ini bisa dibilang sangat melimpah. Tambang emas di Sudan bisa menghasilkan ratusan ribu ton emas.
Somalia, negara ini menjadi negara yang sangat miskin, padahal Somalia melimpah akan kekayaan alam dan hewan ternak yang bisa dijadikan komoditi ekspor.
Afghanistan, negara ini memiliki kekayaan sumber daya alam berupa emas dan tembaga. Afghanistan memiliki cadangan emas 2,2 miliar. Namun, Afghanistan sering dilanda konflik dan merajalelanya korupsi.
Kenya dahulu memiliki hasil tambangnya luar biasa banyak. Namun, karena para pejabat yang korup, Kenya menjadi negara miskin. Banyak uang negara yang masuk ke kantong-kantong pribadi para pejabat. Korupsi yang merajalela membuat kondisi Kenya semakin terpuruk dan menjadi salah satu negara yang hancur korupsi.
Apakah bangsa ini akan mengikuti jejak ke empat negara tersebut yang hancur berkeping hingga perang saudara berkecamuk? Wallahualam….!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Sabaknews.com.